Breaking News

Sunday, September 25, 2016

Logik Tsunami Aceh:
KOTORAN REBAN AYAM

TAK PERLU DIBERSIH 


Lebih 250,000 jiwa dianggarkan terkurban akibat tsunami demikian mengerikan yang menggulung bumi Aceh pada pagi 26 Disember 2004.
Seorang Tengku (ustaz) Aceh ditanya mengapa mesti tsunami menggulung bumi Aceh lebih 11 tahun dulu.


Yang bertanya mengungkapkan mengapa tidak tusnami yang demikian mengerikan itu dulu menggulung Pulau Bali, Jakarta ataupun Medan kerana maksiat yang berlaku di kota-kota itu.

Tengku muda bertubuh gempal itu terpegun seketika mendengar pertanyaan yang dihadapkan. Namun dia bertanya kembali kepada yang bertanya:


Tengku: Apakah saudara pernah tinggal di desa suatu ketika dulu dengan rumah keluarga yang juga memiliki ternakan ayam?

Penanya: Ya pernah.

Tengku: Jika ayam-ayam ini masuk ke dalam rumah dan berak di dalamnya dengan meninggalkan najis dan kotoran, maka apakah harus kita bersihkan kotoran itu?

Penanya: Kotoran itu mesti dibersihkan.

Tengku: Adakah kita mesti bersihkan kotoran yang bertimbun-timbun dalam reban ayam?

Penanya: Kotorsan dalam reban ayam tidak perlu dibersihkan.

Tengku: Begitulah dengan tsunami yang menggempur Aceh dulu. Maka Aceh mesti dibersihkan dari sebarang kotoran atau maksiat untuk membolehkan ia kembali suci sesuai dengan gelaran Aceh sebagai Tanah Serambi Mekah.

“Maka mengapa mesti kota-kota lain itu perlu dibersihkan sesuai dengan keadaan reban ayam tadi yang kotorannya memang tidak perlu dibersihkan,” sambung Tengku itu lagi.

Terpegun si penanya melihat logik amokan tsunami yang dilontarkan oleh tengku berkenaan.
Read more ...
Designed By